Halo Sobat Sehat!

Selasa (04/05/2024) doctorShare bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan Hari Kaki Pengkor Sedunia (Clubfoot Day Celebration) di Paseban Ageung Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Hari Kaki Pengkor Sedunia, yang diperingati pada tanggal 3 Juni menyebarkan kesadaran tentang kelainan bawaan lahir kaki pengkor yang bertepatan dengan Hari Jadi Kota Bogor. Sehingga acara hari ini merupakan salah satu rangkaian bersamaan Hari Jadi Kota Bogor.

Yayasan Dokter Peduli (Doctor Share) merupakan organisasi kemanusiaan nirlaba asal Indonesia. Organisasi ini memfokuskan diri pada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan.

Donor Yayasan Dokter Peduli (Doctor Share) untuk program Congenital Talipes Equinovarus (CTEV)/ Kaki Pengkor merupakan bantuan untuk kelainan yang dibawa sejak lahir (kongenital). CTEV adalah kelainan yang sering pula disebut Club Foot merupakan kelainan yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi kaki depan dan rotasi media dari tibia.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa di Indonesia clubfoot telah dilaporkan sebagai penyakit kongenital yang paling sering ditemui dengan persentase mencapai 21,9% dari total bayi dengan penyakit kongenital.
Adapun prevalensi bayi dengan semua kelainan bawaan di Indonesia telah dilaporkan mencapai 59,3 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini berarti sekitar 22 bayi per 1000 kelahiran hidup menderita kelainan ini. Clubfoot bukanlah suatu kondisi yang mematikan namun jika tidak ditangani sejak dini akan menyebabkan keterbatasan anggota gerak atau cacat.

Yayasan Dokter Peduli (Doctor Share) dengan program Congenital Talipes Equinovarus (CTEV)/ Kaki Pengkor sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor sejak tahun 2023 ( Periode Juli 2023 - Juli 2024) dan Kegiatan pelayanan Kaki Pengkor sudah bekerjasama juga dengan 25 Puskesmas di Kota Bogor. Area dukungan Program CTEV yaitu RS Mayapada Bogor. Tujuannya adalah untuk memastikan semua anak yang lahir dengan kaki pengkor memiliki akses terhadap pengobatan efektif ini di seluruh dunia secara khusus di Indonesia.

Kegiatan bekerjasama dalam bentuk penanganan dari awal hingga akhir menggunakan metode ponseti. Kegiatan Yayasan Dokter Peduli (Doctor Share) mengajak peran kader tiap wilayah untuk menjadi mitra membantu penyebaran informasi mengenai CTEV serta mendukung program CTEV. Penemuan sejak dini untuk anak usia 0-12 Tahun dengan diagnosa CTEV. Sampai dengan Bulan Mei ada 23 anak yang menjadi penerima manfaat : 14 anak sudah menggunakan sepatu dan 9 anak menggunakan gips.

Dinas Kesehatan berharap program ini dapat terus berlanjut sehingga dapat menyasar ke Rumah sakit lain bukan hanya di RS Mayapada.