Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Hari Stroke Sedunia 2021
Hari Stroke Sedunia 2021
Infografis Hari Stroke Sedunia
29 October 2021

Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap terjadinya Stoke. Tema Hari Stroke Sedunia tahun 2021 adalah Precious time, yang bermakna bahwa waktu sangat berharga untuk otak jika seseorang terkena serangan Stroke.

Stroke adalah penyakit tidak menular yang terjadi di dalam otak akibat pembuluh darah otak mengalami penyumbatan (Stoke Iskemik) atau pembuluh darah yang pecah (Stroke Hemoragik). Pembuluh darah yang yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah. Ketika hal itu terjadi, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya, sehingga sel-sel otak menjadi mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak akibat tidak memperoleh nutrisi dan oksigen tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi. Jika penderita selamat dari serangan stroke, orang tersebut tetap dapat mengalami gejala sisa yang dapat mempengaruhi aktifitas dan produktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan akibat terparah dari stroke dapat menyebabkan kematian.

Penyebab Stroke dapat berupa adanya Faktor Risiko Kesehatan seperti : kondisi Hipertensi, DM, Cholesterol tinggi, Obesitas, Penyakit Jantung, dll. Sedangkan Faktor Risiko Gaya Hidup juga dapat memicu terjadinya Stroke seperti : Merokok, Kurang Olah Raga (Aktivitas Fisik),  Konsumsi Obat Terlarang, ataupun Kecanduan Alkolhol. Dan Faktor Risiko lainnya yaitu : Genetik (keturunan) dan Usia.

Jumlah penderita Stroke di Kota Bogor tahun 2020 sebanyak : 2.034 kasus, dengan peringkat angka kematian urutan pertama akibat penyakit tidak menular, sebesar 164 orang. Terjadi trend peningkatan kasus dibanding tahun 2019 yaitu : 1.026 kasus dan tahun 2018 yaitu : 822 kasus. Adapun usia yang terbanyak penyandang Stroke adalah 45 tahun keatas.

Dalam memperingati Hari Stroke Sedunia, Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan preventif berupa Bulan Deteksi PTM, yaitu penyelenggaraan deteksi faktor risiko PTM (penyakit tidak menular) dengan mengoptimalkan kepatuhan dan kedisiplinan pada penerapan protokol Kesehatan, baik oleh petugas maupun masyarakat yang dilayani. Pelaksanaan skrining Kesehatan bagi masyarakat berusia >15 thn berupa wawancara, pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, dan pemeriksaan kadar gula darah maupun kadar cholesterol darah, yang dilaksanakan oleh tenaga Kesehatan maupun kader terlatih di Posbindu PTM sebanyak 431 Posbindu yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor.

Rangkaian kegiatan lainnya Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Perdossi Kota Bogor melaksanakan Workshop Penyakit Tidak Menular bagi tenaga Kesehatan maupun kegiatan Talkshow bagi masyarakat umum dengan thema pencegahan dan pengenalan gejala stroke.

Peningkatan kapasitas, workshop dan sosialisasi bagi tenaga medis diharapkan dapat menghasilkan tim kerja yang lebih baik antara dokter fungsional PTM dan penanggung jawab program PTM di Puskesmas dengan kemampuan keilmuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku dalam penanganan yang professional sesuai dengan profesi dan keilmuan tenaga kesehatan untuk menjadi satu kesatuan konsep perawatan atau pengobatan, pengendalian, dan pencegahan terjadinya penyakit tidak menular di masyarakat. SDM Puskesmas diharapkan untuk terus menggali ilmu yang up date mengenai penyakit tidak menular sehingga dapat menekan angka rujukan bahkan menurunkan angka kematian maupun kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit tidak

Dibutuhkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam membantu penyebaran informasi agar memiliki kepedulian yang tinggi dalam mengenali gejala awal terjadinya Stroke dan pentingnya penanganan segera atas kejadian Stroke yang terjadi guna menumbuhkan terwujudnya Rukun Warga (RW) Siaga Stroke di Kota Bogor.

 Kampanye akan slogan SEGERA Ke RS, berupa pengenalan gejala dan tanda-tanda Stroke harus digencarkan, yaitu :

  • Senyum tidak simetris.
  • Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
  • Bicara pelo/ tiba-tiba tidak dapat berbicara.
  • Kebas atau baal atau kesemutan separuh tubuh.
  • Rabun pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba.
  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba atau gangguan fungsi keseimbangan.

 

Himbauan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya Stroke adalah melakukan yang dikenal dengan istilah CERDIK, yaitu :

    • Check Kesehatan secara berkala.
    • Enyahkan Asap Rokok.
    • Rajin Aktivitas Fisik.
    • Diet seimbang.
    • Istirahat yang cukup.
    • Kelola Stress dengan baik.

 

 

Advertorial Disusun oleh drg. Firy Triyanti, M.Kes.

Kepala Seksi PPPTM Jiwa & Kesehatan OR

Dinas Kesehatan Kota Bogor