Dinas Kesehatan
Kota Bogor
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI RW SIAGA STRATA PRATAMA
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI  RW SIAGA STRATA PRATAMA
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI RW SIAGA STRATA PRATAMA
24 March 2023

Halo Sobat Sehat!

Senin (20/03/2023) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Bidang Kesehatan Masyarakat, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan melaksanakan Pembinaan dan Pendampingan Implementasi RW Siaga Strata Pratama Wilayah Kecamatan Bogor Barat di Puskesmas Semplak. Untuk 5 Kecamatan lainnya (Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Timur) telah dilaksanakan Pembinaan dan Pendampingan Implementasi RW Siaga Strata Pratama di pada tanggal 14-17 Maret 2023.

Pemberdayaan Masyarakat dibentuk untuk memampukan dan memandirikan masyarakat dalam membangun diri dan lingkungannya. Disaat yang bersamaan masyarakat menjadi subjek dan pelaku dalam mewujudkan kemandirian masyarakat. Wewenang secara proposional dipegang dan di kelola oleh masyarakat pada empat fokus yaitu : ekonomi dan kesejahteraan rakyat, sosial budaya, politik dan lingkungan.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu determinan dalam mencapai masyarakat yang sehat, meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan faktor perilaku merupakan determinan yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan.

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan salah satu program kesehatan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama dalam hal promotif dan preventif. Jenis-jenis UKBM yang ada antara lain: Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa (POD), Pos Gizi, Pos KB, Poskestren, Saka Bhakti Husada, Pos UKK, Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair). Dikota Bogor sendiri UKBM yang ada diantaranya adalah posyandu, posbindu, Pos Kesehatan Pesantren, Saka Bhakti Husada dan tanpa terkecuali Kelurahan/ RW siaga aktif yang merupakan salah satu program yang perlu dioptimalisasikan dalam pemberdayaan masyarakat.

Dengan konsep tersebut diharapkan pelayanan kesehatan semakin dekat dirasakan oleh masyarakat. Namun, sering kali kegiatan UKBM belum terlaksana secara optimal. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kegiatan berjalan kurang optimal misalnya, pelayanan yang tersedia kurang lengkap, antusiasme masyarakat kurang, pengelolaan administrasi belum optimal sampai belum optimalnya pembinaan untuk kader pelaksana kegiatan UKBM.

Untuk menentukan Kelurahan/RW sudah termasuk siaga aktif dapat menggunakan 8 indikator berikut (Sumber: Kepmenkes 1529/Menkes/SK/X/2010): Forum Masyarakat Desa/Kelurahan, Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader kesehatan Desa/Kelurahan Siaga Aktif, Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari, Posyandu dan UKB lainnya aktif, Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di Desa/Kelurahan yang bersumber dari Pemerintah, Desa/Kelurahan, Masyarakat dan Dunia Usaha, Peran serta masyarakat dan Organisasi kemasyarakatan serta Peraturan kepala desa atau peraturan  Bupati/Walikota dan Pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Persentase pembentukan RW siaga aktif sendiri di kota Bogor sudah terbentuk di seluruh kelurahan di wilayah Kota Bogor sebanyak 68 kelurahan siaga Aktif, dan mencapai 90% RW Siaga dari 802 RW di Kota Bogor. Jika dilihat dari hasil tersebut persentase target pembentukan RW siaga sudah memenuhi target namun berdasarkan kualitas yang dalam hal ini keaktifan dari RW siaga aktif masih belum memenuhi. Hal tersebut dikarenakan peningkatan pembentukan RW Siaga terjadi pada masa peleburan RW Siaga dalam RW Siaga Covid 19 di masa pandemi, selain itu belum optimalnya pemahaman tentang konsep RW siaga aktif, pergantian kepengurusan, kurangnya kaderisasi dalam pengurusan RW siaga aktif, pencatatan dan pelaporan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam mengatasi permasalahan tersebut diantaranya sosialisasi tentang konsep RW siaga aktif, membuat kebijakan terkait dengan kelurahan siaga/RW siaga aktif, serta penguatan dan pembinaan tekhnis dalam kepengurusan RW siaga. Berdasarkan dari hasil Monitoring dan evaluasi kelurahan siaga dan RW siaga tahun 2022 didapatkan hasil bahwa kelurahan siaga aktif yang berstata mandiri sebanyak 7 RW, berstata purnama sebanyak 253 RW, berstrata madya sebanyak 323 RW dan berstrata pratama sebanyak 153 RW.  

Berdasarkan hal tersebut, diharapkan dengan adanya kegiatan “Pembinaan Dan Pendampingan Implementasi RW Siaga Strata Pratama” dapat meningkatkan cakupan pembentukan RW siaga aktif serta terbentuknya RW siaga aktif dengan strata yang lebih tinggi.