Dinas Kesehatan
Kota Bogor
PEMBUKAAN DAN PEMBENTUKAN KOMITMEN STANDARISASI TATA KELOLA KLINIS PROGRAM EMAS RS DAN PKM
PEMBUKAAN DAN PEMBENTUKAN KOMITMEN STANDARISASI TATA KELOLA KLINIS PROGRAM EMAS RS DAN PKM
PEMBUKAAN DAN PEMBENTUKAN KOMITMEN STANDARISASI TATA KELOLA KLINIS PROGRAM EMAS RS DAN PKM
16 March 2023

Halo Sobat Sehat!

Senin dan Selasa (13&14/3/2023) dilaksanakan Pembukaan dan  Pembentukan Komitmen Standarisasi Tata Kelola Klinis Program EMAS RS dan PKM di Whiz Prime Hotel. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun komitmen dari seluruh pihak untuk menerapkan standarisasi tata kelola klinis pada pelayanan kesehatan kegawatdaruratan kebidanan baik khususnya di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, penurunan angka kematian ibu ditargetkan 190 /100.000 kelahiran hidup dan penurunan angka kematian bayi ditargetkan 24/1000 kelahiran hidup. Sedangkan dalam Renstra Kota Bogor,  penurunan angka kematian ibu ditargetkan 70 /100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKB ditargetkan 3,5/1000 kelahiran hidup pada tahun 2022.

Jumlah kematian ibu yang dilaporkan tahun 2022 sejumlah 13 kasus dari 17.745 kelahiran hidup ( Angka Kematian Ibu 73.3/100.000 kelahiran hidup).  Kematian ibu pada tahun 2022 penyebabnya antara lain Perdarahan 4 kasus (29%), Infeksi 2 kasus (14%), Jantung 1 (7%), dan lain-lain 6 (43%). Dari data di atas menunjukkan bahwa penyebab langsung yang berkaitan dengan kasus kebidanan yaitu perdarahan.  Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan, termasuk penanganan kegawatdaruratan kebidanan, tindakan pra rujukan, rujukan efektif dan penanganan di faskes rujukan termasuk fasilitas perawatan intensif (ICU). Bila melihat karkteristik tempat kematian ibu bahwa semua kasus kematian ibu terjadi di rumah sakit dan 2 kasus terjadi di perjalanan menuju rumah sakit.  Hal ini menunjukkan bahwa penanganan kasus sudah sampai di tingkat rujukan.  Oleh karenanya perlu ditingkatkan kembali penanganan pra rujukan dan penanganan kasus di RS. Jumlah kematian bayi pada tahun 2022 sebanyak 66 dari 20.000 kelahiran hidup (Angka Kematian Bayi 3,72 per 1.000 kelahiran hidup).  Penyebab kematian bayi baru lahir usia 0-28 hari yang masih cukup tinggi adalah BBLR 26 (57%) dan asfiksia 7 kasus (15%). Sedangkan kematian bayi usia  29 hari – 11 bulan ditemukan terbanyak penyebab karna lain-lain 12 (57%), ISPA 7 (33%), dan diare 2 (10%). 

Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kota Bogor, Dinas Kesehatan Kota Bogor melaksanakan Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang mengacu pada Program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Salah satu rangkaian kegiatan program tersebut adalah Pemilihan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang akan dijadikan jejaring rujukan Program EMAS ini.  Telah dilakukan intervensi program EMAS pada tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2021 yang meliputi 7 RS dan dan 17 Puskesmas serta 1 klinik swasta di Kota Bogor yang dijadikan jejaring sistem rujukan pertama di tahun 2016 s/d 2021.  Pada tahun tahun 2023 ini akan dilakukan kembali replikasi faskes yang diintervensi program EMAS yaitu sebanyak 3 RS dan 2 PKM.

Faktor kesiapan fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang juga harus disiapkan. Agar dapat mencapai hasil yang optimal salah satunya adalah komitmen semua petugas kesehatan dari tingkat Puskesmas sampai ke tingkat Rumah Sakit harus memiliki komitmen untuk menerapkan standar dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan kebidanan bagi ibu dan bayi yang ada dalam kandungan.