Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) Alun Alun Kota Bogor
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) Alun Alun Kota Bogor
HTTS Alun alun Kota Bogor
02 June 2022

Halo Sobat Sehat,

(31 Mei 2022) Dinas kesehatan kota Bogor bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia melaksanakan acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia sekaligus Launching aplikasi "Smoke Free Directory" dan Plang Kawasan Tanpa Rokok di Alun-Alun Kota Bogor. Kegiatan kali ini Pemkot Bogor meluncurkan NongkrongSehatBogor.com, sebuah direktori yang berisi daftar restoran bebas rokok yang diharapkan dapat membantu wisatawan yang mencari lokasi wisata kuliner termasuk restoran, kafe, dan tempat makan dengan lingkungan yang sehat di Kota Bogor.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati pada tanggal 31 Mei setiap tahun. Tujuan dari peringatan tersebut untuk meningkatkan kesadaraan masyarakat tentang efek bahaya dari konsumsi rokok atau tembakau. Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022 mengangkat tema "Tobacco: Threat To Our Environment" yang artinya "Tembakau: Ancaman Terhadap Lingkungan Kita", merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang efek bahaya dari konsumsi rokok dan paparan asap rokok terhadap lingkungan.

Berdasarkan hasil pantauan berkala yang dilakukan Dinkes, 77% masyarakat masih menemukan perokok di dalam tempat makan atau restoran. Komitmen dan kolaborasi antara Pemkot dan PHRI dan ini diharapkan tidak hanya menaikkan tingkat kepatuhan KTR di restoran dan tempat makan tapi juga dalam jangka panjang dapat membantu menurunkan prevalensi perokok Kota Bogor yang masih lebih dari 44,5 % atau sekitar 446.325 jiwa.

Diketahui dampak buruk rokok di Indonesia Penelitian membuktikan bahwa pria Indonesia mulai merokok di usia yang sangat muda. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan tahun 2018 memperlihatkan kenaikan prevalensi perokok remaja di Indonesia, berusia antara 10 dan 18 tahun, dari 7,2 persen di tahun 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018. Terkait dengan hal tersebut, survey Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) juga menemukan fakta bahwa 52% remaja usia 13-15 tahun terpapar asap rokok karena tinggal seatap dengan ayah perokok,

Menurut catatan dari WHO, dampak berbahaya dari industri tembakau terhadap lingkungan bersifat luas. Berikut ini beberapa fakta yang dikeluarkan oleh pihak WHO terkait dampak industri tembakau bagi lingkungan:
1. 600 juta pohon ditebang untuk membuat rokok
2. 84 juta ton emisi CO2 yang dilepaskan ke udara meningkatkan suhu global
3. 22 miliar ton air digunakan untuk membuat rokok
4. Tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun.

Oleh Karena itu, mari sobat sehat katakan ‘tidak’ pada tembakau, sama saja kamu sudah mengatakan ‘tidak’ pada berbagai masalah dalam hidupmu. Jangan pernah menyerah pada kebiasaan ini, karena berpotensi merusak masa kini dan masa depanmu!