Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terarah Terkait Optimalisasi Rujukan Internal dan Eksternal Tuberkulosis di Rumah Sakit Kota Bogor
Sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terarah Terkait Optimalisasi Rujukan Internal dan Eksternal Tuberkulosis di Rumah Sakit Kota Bogor
Sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terarah Terkait Optimalisasi Rujukan Internal dan Eksternal Tuberkulosis di Rumah Sakit Kota Bogor
20 May 2024

Selasa (14/05/2024) Dinas Kesehatan Kota Bogor menghadiri Kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terarah Terkait Optimalisasi Rujukan Internal dan Eksternal Tuberkulosis di Rumah Sakit Kota Bogor yang diselenggarakan oleh Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Hotel Luminor Pajajaran Kota Bogor.

Di Indonesia, lebih dari 70% pasien tuberkulosis mencari pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan swasta, sebagian besar pasien mendatangi apotek/farmasi dan Dokter Praktek Mandiri (DPM) untuk mencari pengobatan pertama, tetapi proporsi pasien yang kemudian diobati di Rumah Sakit (RS) baik pemerintah maupun swasta meningkat.

Untuk mengatasi notifikasi TBC yang rendah dan kualitas pelayanan TBC yang belum standar di Fasyankes maka dibutuhkan kolaborasi antar seluruh Faskes baik pemerintah maupun swasta berbasis kabupaten/kota untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati serta mencatat pasien TBC sesuai standar melalui jejaring yang disebut District-based Public-Private Mix (DPPM).

Stop TB Partnership Indonesia (STPI) adalah organisasi masyarakat sipil yang bertujuan untuk merealisasikan eliminasi TBC di Indonesia melalui penguatan kemitraan dan kolaborasi multi sektor termasuk pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil. Dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan TBC yang berkualitas dan sesuai standar.

STPI menyediakan bantuan teknis kepada Program TBC Nasional, melalui dukungan pada penguatan advokasi PPM di 2 daerah intervensi tambahan, yakni Kota Bogor dan Kota Denpasar.

Pada tanggal 13-14 Maret 2024 STPI telah melaksanakan Lokakarya Advokasi PPM di Kota Bogor dan menghasilkan rencana kegiatan yang menjadi dasar penting dalam melakukan advokasi, salah satunya keluhan pasien terkait alur rujukan BPJS yang tidak seragam di setiap rumah sakit satelit. Prosedur penanganan pasien TBC dan rujukan BPJS yang seragam disetiap Rumah sakit satelit diharapkan dapat mempermudah pasien dan masyarakat umum dalam mengakses layanan TBC yang berkualitas dan sesuai standar. Hal ini dilakukan sebagai dukungan tercapainya target estimasi penemuan kasus TBC 2024 di Kota Bogor.