Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD, dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo)
Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD, dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo)
Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD, dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo)
30 May 2024

Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD, dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo) di SMPN 11 Kota Bogor

Bogor, 22 Mei 2024 – Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan bangga menyelenggarakan kegiatan Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo) di SMPN 11 Kota Bogor. oleh perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Irwan Riyanto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas, dan aparatur wilayah Kelurahan Sempur, dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ibu Syarifah Sofiah.

“Hari ini Kota Bogor bersyukur bisa melakukan gerakan bersama  Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Penanggulangan TBC (Geber Sijumo) dan bisa menyingkirkan TBC, stunting, dan DBD,” tutur Ibu Sekda Kota Bogor.

Gerakan ini melibatkan Peserta Didik dari semua tingkatan, mulai dari PAUD/TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA, atau sederajat, serta masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan tindakan kesehatan masyarakat guna menurunkan angka stunting, meningkatkan cakupan imunisasi, mencegah DBD, dan mengeliminasi TBC melalui edukasi, pencegahan, dan kolaborasi lintas sektor, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan sekolah. UKS, staf sekolah, guru, dan siswa yang telah dilatih sebagai Jumantik bekerja sama untuk membersihkan lingkungan dan memastikan tidak ada air yang tergenang di sekolah, sehingga tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD.  

Pada tahun 2023, terdapat 1474 kasus DBD di Kota Bogor, dengan 9 kasus kematian. Sedangkan pada tahun 2024 (Januari-20 Mei), jumlah kasus meningkat menjadi 2138, dengan 14 kasus kematian. Sedangkan TBC Pada tahun 2023, terdapat 9194 kasus TBC di Kota Bogor, dengan 1707 kasus pada anak usia 0-14 tahun. Sedangkan pada tahun 2024 (Januari-Mei), jumlah kasus TBC menurun menjadi 3100, dengan 546 kasus pada anak usia 0-14 tahun.

“Setelah ditemukan, pasien harus dipantau untuk terus mengkonsumsi obat secara terus menerus selama enam bulan,” kata Syarifah didampingi Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Upaya penurunan stunting bisa dilakukan dengan edukasi pada anak-anak tentang pentingnya suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri di sekolah agar tidak mengalami anemia.