Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Masyarakat Diimbau Untuk Sementara Waktu Tidak Memberi Makan Rusa Istana Bogor
Masyarakat Diimbau Untuk Sementara Waktu Tidak Memberi Makan Rusa Istana Bogor
Infografis Imbauan Tidak Memberikan makan Rusa
23 June 2022

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, mengimbau agar masyarakat tidak memberi makan rusa istana Bogor untuk sementara waktu. Hal tersebut berkaitan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang juga dapat menyerang rusa.

Sebab PMK dapat menyerang hewa berkuku genap tak hanya kepada hewan ternak. Rusa juga termasuk hewan yang rentan terkena PMK. PMK bisa menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, jerapah, antelop dan bison.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengimbau warga atau pengunjung agar tidak memberi makan rusa-rusa yang ada di Istana Kepresidenan Bogor. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, juga mengaku khawatir dengan adanya kasus PMK pada hewan ternak, rusa yang ada di Istana Bogor bisa ikut tertular. Mengingat transmisi virus PMK dapat menular lewat airborne atau lewat udara. “Karena menyebarnya lewat airborne kan di Bogor ada rusa Istana Bogor,” ujarnya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakinkan masyarakat bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di Jawa Timur tidak akan membahayakan manusia. Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah berdiskusi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan kesehatan hewan dunia (OIE) untuk memastikan bahwa penyakit mulut dan kuku ini hanya menulari hewan. “Jadi hampir tidak ada yang loncat ke dunia st virus SARS-CoV-2 yg loncat dari kelelawar ke manusia. Khusus untuk virus mulut dan kuku ini memang adanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang loncat ke manusia,” jelas Budi dalam konferensi pers yang disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5) siang.

Bima Arya menambahkan, daging hewan ternak yang akan dikonsumsi relatif aman jika dimasak secara benar terlebih dahulu, baik daging maupun susunya. Namun untuk mengantisipasi ia menyarankan agar tidak mengkonsumsi bagian kepala dan bagian organ dalam (jeroan) hewan ternak.

Sehingga Masyarakat tetap bisa menjalani Qurban dengan aman, tidak perlu takut dan memilih hewan ternak yang sehat bebas dari PMK.