Halo Sobat Sehat!

Selasa (21/03/2023) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Bidang Kesehatan Masyarakat, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan melaksanakan Pertemuan Penguatan Kapasitas Petugas Promkes dalam Pembuatan Media Informasi Kesehatan di Aula Besar Dinas Kesehatan Kota Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh Programer Promosi Kesehatan Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bogor.

Penggunaan media dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat sudah menjadi hal yang dibutuhkan bagi tenaga promosi kesehatan. Media merupakan alat bantu pendukung bagi tenaga promosi kesehatan untuk mendapatkan kebehasilan dalam menjalankan program-program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Media promosi kesehatan yang digunakan dalam proses penyampaian pesan juga harus disesuaikan dengan sasaran dan metode yang digunakan. Hal ini dimaksudkan agar pesan kesehatan yang disampaikan dapat diserap oleh masyarakat.  

Di Kota Bogor penyebaran informasi kesehatan sudah berjalan secara optimal, media yang dimanfaatkan sebagai wadah informasi kesehatan kepada masyarakat berupa media cetak seperti (Poster, leaflet, Brosur/Pamflet, Stiker, Buku Bacaan, Kalender, Flipchart, Lembar balik), Media elektronik (TV, Radio), Media luar ruangan (papan reklame/billboard/baliho, spanduk, Banner), dan Media sosial (Instagram, Website, Twitter, Facebook, YouTube).

Dari beberapa jenis media yang dimanfaatkan, media sosial adalah jenis media yang paling aktif digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan data dari Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bogor Tahun 2022, persentase anggota rumah tangga berusia 5 tahun ke atas menurut karakteristik dan penggunaan teknologi informasi termasuk mengakses media sosial adalah 81,49%. Ini artinya lebih dari setengah masyarakat kota bogor lebih condong ke media sosial.

Gambaran kota bogor ini juga sejalan dengan data survei dari Katadata Insight Center (KIC) yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2022, Masyarakat Indonesia cenderung memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi yang paling mudah diakses. Dari 10.000 responden, terdapat (73%) memilih media sosial, kemudian diikuti dengan televisi (59,7%), berita online (26,7%), situs web (13,9%%), media cetak (4%), radio (4%), tidak akses sama sekali (1,2%), dan media lainnya (0,4%).

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya kegiatan “Pertemuan Penguatan Kapasitas Programer Promkes Puskesmas dalam Pembuatan Media Informasi Kesehatan”. Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, dapat menambah kemampuan petugas promkes dalam membuat media promosi kesehatan yang dapat dipublikasikan ke media sosial tanpa mengesampingkan media promosi lainnya serta menambah keahlian petugas promosi kesehatan dalam mengolah pesan-pesan kesehatan yang mudah dipahami oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal di Kota Bogor.