Dinas Kesehatan
Kota Bogor
Sosialisasi dan Rencana Implementasi Penemuan Dini Kanker Anak untuk Puskesmas
Sosialisasi dan Rencana Implementasi Penemuan Dini Kanker Anak untuk Puskesmas
Sosialisasi dan Rencana Implementasi Penemuan Dini Kanker Anak untuk Puskesmas
20 June 2024

Halo Sobat Sehat!

Kanker merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Menurut WHO 2021 diestimasikan setiap tahunnya 400.000 anak dan remaja 0-19 tahun menderita kanker. Berdasarkan publikasi Globocan pada tahun 2020, diestimasikan terdapat 11.156 kasus baru Kanker Anak pada usia 0-19 tahun di Indonesia, dengan kasus terbanyak adalah Leukemia yakni 3.880 kasus atau sebanyak 35%, diikuti Limfoma Non Hodgkin dan Tumor Otak.

Pada negara dengan penghasilan tinggi (high income countries), dimana terdapat layanan yang komprehensif dengan akses yang mudah dijangkau, lebih dari 80% kanker pada anak dapat disembuhkan. Sedangkan pada negara dengan penghasilan rendah dan menengah (low and middle income countries), kurang dari 30% kasus Kanker Anak yang dapat disembuhkan, termasuk Indoensia. Hal ini umumnya terjadi karena keterlambatan diagnosis akibat terhambat untuk mengakses perawatan (WHO, 2021).

Di Kota Bogor Tahun 2023, tercatat 34 anak usia 0-18 tahun menderita kanker atau sekitar 0,01% dari total jumlah anak di Kota Bogor Tahun 2023 dengan 4 orang diantaranya meninggal dunia. Kasus kanker anak ini terdiri dari 9 orang anak menderita Kanker payudara, 1 orang anak menderita kanker prostat, 2 orang anak menderita kanker Leukemia, dan 22 orang anak menderita kanker lainnya.

Penemuan dini kasus Kanker Anak merupakan kunci keberhasilan penanggulangan kanker pada anak. Ketika diidentifikasi lebih awal kanker lebih cenderung merespons pengobatan sehingga lebih efektif dan menghasilkan kemungkinan bertahan hidup yang lebih besar, penderitaan yang lebih sedikit, dengan pembiayaan yang lebih murah. Perbaikan yang signifikan dapat dilakukan dalam kehidupan anak-anak penderita kanker dengan mendeteksi kanker sejak dini dan menghindari keterlambatan dalam perawatan.

Clinton Health Access Initiative (CHAI) merupakan organisasi global yang bergerak di bidang kesehatan sejak tahun 2002, yang berkomitmen membantu menyelamatkan kehidupan jutaan orang khususnya di negara-negara berkembang. Sejak tahun 2008, CHAI telah melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit. Fokus kerja sama ini yaitu memperkuat dan meningkatkan akses kesehatan pada Program Imunisasi, Kanker Anak, Hepatitis, dan Assisted Technology /alat bantu untuk anak disabilitas.

Program Kanker Anak merupakan salah satu program yang didukung oleh CHAI di Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan di Kota Bandung dan Kota Bogor. Hal ini berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry (IP-CAR), bahwa 25% pasien kanker anak berdomisili di Jawa Barat, dan penggunaan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) berbasis elektronik, serta rekomendasi dari Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (PKKD), Kementerian Kesehatan. Diharapkan dengan adanya program ini kasus kanker anak dapat terdeteksi dan teridentifikasi lebih awal, sehingga dapat diatasi lebih cepat dan tepat, dan dapat menyelamatkan jiwa anak-anak Indonesia sebagai penerus bangsa.

Pelaksanaan Sosialisasi dan Rencana Implementasi Penemuan Dini Kanker Anak untuk 25 Puskesmas di Kota Bogor ini dibagi menjadi 2 (dua) Batch. Yang terdiri dari Batch 1 dilaksanakan tanggal 12 Juni 2024 dengan sasaran 13 Puskesmas, dan Batch 2 dilaksanakan dilaksanakan tanggal 13 Juni 2024 dengan sasaran 12 Puskesmas. Peserta kegiatan ini terdiri dari Kepala Puskesmas, Dokter Penanggung Jawab Program Penyakit Tidak Menular (PJ PTM), serta Perawat Pengelola Program Penyakit Tidak Menular (PP PTM). Dalam program ini telah dikembangkan Formulir Penemuan Dini Kanker Anak yang akan masuk ke dalam SIMPUS Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan penambahan fitur pada aplikasi SIMPUS.

Narasumber yang hadir pada kegiatan ini :

  • Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (PKKD), Kementerian Kesehatan
  • Jeshika, Sp. A (Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI)
  • Pengembang Aplikasi SIMPUS Kota Bogor (BRIN).
  • Fasilitator Dinas Kesehatan Kota Bogor pada kegiatan ini :
  • Tim Kerja Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM Keswa).
  • Tim Kerja Perencanaan dan Pelaporan (Renlap).