Pengertian Campak
Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu.
Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terpapar virus tersebut. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin.
Faktor Risiko Campak
Umumnya, kondisi ini lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun. Namun, siapapun bisa terinfeksi virusnya. Seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak bila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum mendapatkan vaksinasi.
Berikut ini beberapa faktor risiko campak:
1. Belum mendapatkan vaksinasi
Kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini bila belum menerima vaksin campak.
2. Bepergian ke luar negeri
Bila kamu bepergian ke Negara berkembang, di mana kondisi ini sering terjadi, kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
3. Kekurangan vitamin A
Orang yang kurang mengonsumsi asupan vitamin A juga berisiko mengalami gejala dan komplikasi yang parah.
Penyebab Campak
Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penularan umumnya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular penyakit ini.
Virusnya sendiri bisa bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus campak, maka besar kemungkinan ia akan tertular.
Gejala Campak
Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai.
Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Berikut ini merupakan gejala-gejalanya, yaitu:
Diagnosis Campak
Diagnosis campak ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yaitu tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Namun pada kasus-kasus khusus, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, antibodi terhadap campak, dan fungsi hati.
Pemeriksaan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) juga dapat menentukan diagnosis secara pasti. Namun, pada sebagian besar kasus, ini tidak dibutuhkan.
Komplikasi Campak
Penyakit ini harus diwaspadai, meskipun jumlah pengidap komplikasi campak tidak terlalu banyak. Komplikasi yang disebabkan umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang pada telinga, dan infeksi otak (ensefalitis). Berikut ini beberapa kalangan yang berisiko mengalami komplikasi, yaitu:
Pengobatan Campak
Oleh karena disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.
Untuk meredakan gejalanya, berikut perawatan yang bisa dilakukan:
Pencegahan Campak
Campak juga dikenal dengan rubeola. Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR. Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella.
Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Si Kecil memiliki tanda dan gejala campak, segera bawa ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.